
Dunia selalu saja di penuhi dengan siklus kehidupan yang aneh. Aku tahu, aku tahu bahwa siklus kehidupan yang aneh itu tidak jarang melewatkan beberapa kalimat tanya.
Mengapa seperti ini, mengapa seperti itu, apa yang akan terjadi setelah ini? .. dan untuk seorang anak perempuan yang masih berumur 16 tahun sepertiku aku merasa memiliki beberapa banyak tanda tanya itu hal yang wajar. Seorang dengan otak minimum sepertiku saja memiliki banyak tanda tanya, bagaimana dengan ilmuan ? dan bagaimana dengan pak jokowi ? mereka itu masuk dalam kategori otak maximum yang bisa berfikir WOW untuk membuat sebuah perubahan yang awalnya nothing menjadi something. Entah berapa banyak kalimat tanya yang bisa mereka hasilkan setiap harinya, jangankan setiap harinya, setiap menitnya saja siapa yang tahu ? entahlah..Pagi yang cerah untuk memulai rutinitas tuntutan profesi, apalagi kalau bukan kesekolah.. mengawali pelajaran, mengakhiri pelajaran, mengisi perut, dan menghabiskan beribu kata adalah kegiatan yang tidak bisa di pungkiri oleh individu-individu jaman sekarang, dan itu terjadi padaku . aku mencoba mengawali rutinitas awal di sekolah dengan menyapa beberapa ibu kantin, lalu kemudian menyapa beberapa teman, dan akhirnya tidak berani menyapa guru . sebuah keputusan yang tidak bijak,kali ini rasa takutku lebih besar di banding keberanianku.
Ketika pulang sekolah aku merasakan sebuah keanehan, tidak jauh dari rumah aku melihat seorang bapak-bapak berperawakan wajah yang masih terlihat muda tersenyum padaku. Tuhan.. aku benar-benar mengalami rasa takut yang begitu hebat, aku takut .. entah apa maksud dari senyumannya itu, namun yang aku tahu aku benar-benar tidak bisa menolak untuk membalas senyumannya detik itu juga, lalu kemudian aku memutuskan untuk masuk ke ke rumah sambil membebani fikiranku sendiri dengan terus mengajukan kalimat tanya secara terus menerus.
Astagah, Aku melupakan sesuatu, seharusnya sebelum masuk rumah aku harus membeli obat terlebih dahulu untuk mengurangi rasa sakit maag yang kurasakan sekarang.. namun ketika aku memulai menginjakkan kakiku di depan toko, aku segera mengambil uang senilai 2ribu rupiah di dalam kantongku untuk ku berikan kepada bapak-bapak pengemis itu, dan kemudian senyuman seperti tadi kembali lagi.. namun kali ini aku yakin aku benar-benar tidak membalas senyumannya.
Keesokan harinya, keesokan harinya dan keesokan harinya kejadian yang sama terulang kembali secara terus menerus , membuatku mulai terbiasa dengan kejadian ini .. senyuman ikhlas yang dia berikan padaku terkadang membuatku merasakan sebuah ketenangan yang begitu menenangkan. dan kali ini aku tidak merasa takut lagi seperti kesan pertama saat bertemu dengannya. Tiba-tiba saja rasa terkagum-kagum muncul di benakku, Tuhan.. engkau memang selalu adil pada setiap manusia, kau tahu? Kejadian ini membuatku begitu pandai mensyukuri ciptaanmu ini.
Dengan kondisi tubuhnya yang seperti ini dia masih saja bisa tersenyum pada setiap orang yang dia lihat, walaupun faktanya kaki dan tangannya sudah tidak ada.
"Maaf pak .. mengapa bapak tersenyum pada saya ? sedangkan saya dan bapak sama sekali tidak saling mengenal.." aku mencoba duduk disampingnya dan berusaha memulai percakapan
"kau tahu nak, tidak ada batasan untuk tersenyum.. selama tersenyum itu tidak membutuhkan bayaran untuk apa saya memelihara senyum saya namun tidak mengaplikasikannya" jawabnya dengan lembut
"kalau begitu mavkan saya pak , saya benar-benar minta mav karna pernah menahan senyum saya untuk bapak.. maafkan saya karna pernah merasa takut untuk membalas senyum bapak" aku meminta maaf dengan dipenuhi rasa penyesalan
"Saya tahu itu nak, Tidak ada manusia yang sempurna baik itu dari segi jasmani maupun rohani" bapak itu tersenyum
Dan kemudian bapak pengemis yang baik hatinya ini berhasil membuatku sadar bahwa keadaan bisa berubah dalam sekejab. Sejatinya bahwa satu kata dan satu tindakan bisa membawa perubahan, menyimpan sesuatu namun tidak mengaplikasikannya apalah gunanya , apalagi dalam bentuk gratisan.. contoh kecilnya saja memberikan sebuah senyuman ikhlas dan membalas sebuah senyuman. Jasmani dan rohani yang tidak sempurna terkadang bisa terlihat sempurna hanya dengan satu tindakan saja.
Rasa takut yang kualami sekarang sudah tidak ada lagi, yang ada hanya sebuah rasa kagum yang benar-benar hebat untuk bapak ini, dia berhasil membuatku sadar bagaimana menaklukan siklus kehidupan yang aneh ini.
Maaf kalau kurang bagus
silahkan tinggalkan komentar kalau bisa :)