
Rupanya pemilik suara misterius itu adalah.. SONATA!!!
Yuka: "Apa?!? Jadi kamu yang nakutin kami?!"
Sonata: "Nakutin? Ah..
Yuka: "Pokoknya kamu harus-"
Orine: "Hei... Sudahlah! Kita harus keluar secepatnya dari sini!"
Sonata: "He? jadi kita harus meninggalkan teman-teman disini?"
Chieri: "Ha? Teman-teman di dalam?"
Sonata: "Tentu saja! Bukankah rencana awal kita akan menginap disini?"
Nagisa: "Jadi apa yang akan kita lakukan?"
Yuka: "menurutku kita harus menolong teman-teman dulu! baru kita pergi!"
Sonata, Nagisa, Yuka, Orine: "OK!"
Mereka pun berjalan menuju lift. Lift itu tampak sangat menyeramkan dan kusam.
Nagisa: "Kalian yakin lift ini masih bisa dipakai?"
Chieri: "Entahlah, tapi kita harus menaikinya! Sonata, kamarnya dilantai berapa?"
Sonata: "Hem... Dilantai 3! Lantai terakhir! Kamar terakhir!"
Yuka: "Ayo... Kita naik!"
Lalu, mereka masuk ke lift. Dengan gemetar Chieri menekan tombol lantai 3. Lift pun bergerak perlahan-lahan. Ting! lift berhenti, menandakan mereka telah sampai di lantai 3. Mereka menghela nafas lega. Tapi pintunya tidak terbuka juga!
Nagisa: "Yaaaa... Kok pintunya nggak terbuka sih?" (cemas)
Sonata; "Kalau aku tau begini jadinya, aku akan memilih naik tangga!"
Telinga Yuka berdiri mendengar hal tersebut.
Yuka: "TANGGA? kau bilang disini ada TANGGA?"
Sonata: "E... Memang ada tangga disini..."
Yuka: "Kenapa tidak kau bilang dari tadi, HAH?"
Sonata: "A-a-a.. anu.. Mmmm.. maaf deh!"
Yuka: "Mana mungkin aku bisa memaafkan mu?!"
Chieri: "Hey.. Sudah lah, terjebak di lift begini masih juga bertengkar,"
Tiba-tiba, PLUK! Jatuh suatu benda di kepala Orine.
Orine: "Aduh!"
Chieri: "Hey, lihatlah... Sebuah botol!"
Nagisa: "Apa isinya, ya?"
TO BE CONTINUED