
"NGESELINNNNNNN.....!!!" Sedari tadi aku berteriak-teriak dikamar, Aku hanya meremas tanganku saking kesalnya.
"Shiina! Ngapain kamu?" Tanya Shiro sambil membuka pintu kamar, "Shiro!" Aku menoleh, "Kenapa sih?" tanya shiro lagi,
"Gak ada apa2" jawabku sambil memalingkan kepala acuh tak acuh, "Sudah! Jujur padaku! Bilang sejujurnya!" Seru Shiro, Aku terdiam. "Kenapa...
"Haah?!" Shiro mengerutkan dahinya, "Di... dia... seperti mau merebut Shiro dariku," Ujarku lagi, mataku sudah berkaca-kaca tak mampu menahan tangis.
Shiro terdiam, Lalu mengelus kepalaku. "Iya-iya.. " Shiro tersenyum menghiburku, "Tenang saja, mau kubuatkan susu?" Tanya Shiro, Aku hanya diam, "tidak, Tidak sampai Shiro gak berteman lagi dengan Sayaka!" Seruku,
"Haahh... Iya-iya," Shiro menepuk pundakku, Setelah itu dia meninggalkanku.
Apa aku keterlaluan?
Apa aku terlalu egois?
dan..Tsundere?
Mungkin saja....
TIDAAAKKKK...!!! Padahal Shiro selalu baik padaku, Kenapa aku malah manja padanya? Hiks, aku... aku gak bisa...
Air mataku mengalir, Aku merasa benar-benar bodoh...
Aku gak bisa terus-terusan tinggal dengan Shiro, walaupun itu kewajibanku karena itu sebagai hutang budi... Tapi, Kalau begini terus... Mau gimana lagi?
Hari itu aku kabur darirumah,
Hari itu,
Aku meringkuk. Kali ini bukan didekat bak sampah lagi, Melainkan diatas sebuah bukit yang sudah menjadi tempat wisata, Entah kenapa sore ini begitu sepi...
"Shiro..." Isakku, Dia baik padaku, Aku malah membalasnya dengan air tuba.
"Shiina-chan?" Panggil seseorang, Aku menoleh. Cih, Sayaka!
"Kenapa?" Ketusku kesal, "Tidak, mana Shiro? Seharusnya dia bersamamu kan?" tanya Sayaka bingung, Semuanya karena kamu Bodoh!
Kenapa aku menyalahkan Sayaka?
Yang salah kan AKU
Aku terdiam, "Berisik! Kamu gak tahu apa-apa! Jangan ikut campur!!" Mulutku bergerak sendiri, tidak.... Jangan... HENTIKAN!!
Kenapa... "Karena aku gak tahu apa-apa... Boleh kan aku mengetahuinya?" tanya Sayaka lagi, Aku terhenyak. "Shiina kan juga temanku, Ohya. Ini kubuatkan Chiken Alfredo, Kasih keShiro ya!" Senyumnya,
"apa... Kenapa kau baik padaku?!" tanyaku, Apa dia masih menggunakan topeng manisnya itu?
"Lho, Kan... Kita teman?" Senyum Sayaka lagi, apa....
Hatiku jadi hangat...
#Bersambung