
Aku menangis lagi, "Shi... shiina?" Shiro speechless (Tidak bisa berkata-kata)
"apa keputusanmu sudah bulat?" tanya dewi itu, Aku mengangguk dengan wajah berlinang air mata.
Hujan pun mereda selepas lord shirra pergi. Shiro berjalan tersenggal-senggal kearahku, DIa memelukku dari belakang.
"Kenapa kamu mau pergi?" isaknya, Punggungku basah. Pasti karena air mata Shiro,
"Ka... karena... " aku tak tahu harus berkata apa,
Alasanku karena bagaimanapun aku adalah seorang kucing, Walaupun aku sudah mulai terbiasa menjadi seorang manusia,
tapi... aku selalu menyusahkan Shiro,
aku tak mau... menyusahkan shiro lagi..
aku tak tahu perasaan apa ini... tapi keputusanku padahal sudah bulat, namun hatiku masih bimbang karenanya.
Akan kucoba sebaik mungkin menghabsiskan waktu sebagai manusia, Dengan begitu... aku bisa kembali menjadi kucing dengan tenang,
Esok harinya...
Mataku terbuka dengan sendirinya, Aku melirik jam. masih
6 pagi
tiba-tiba kaki ku berjalan dengan sendirinya kejendela, Tanganku membuka perlahan jendela itu.
Greek...~ angin berhembus pelan, Aku seperti setengah tersadar.
apa yang terjadi?
'Shiina..' terdengar seseorang memanggilku diantara angin sepoi-sepoi yang berhembus damai.
Badanku terasa ringan dan.. Syuungg~~ AKu terbang? Mataku masih setengah terkatup, Aku tersenyum lemah. entah pada siapa..
Sebenarnya apa gerangan yang terjadi??
#Bersambung