
Kabut asap yang menyeliputi China akhir -akhir ini mulai memasuki fase yang cukup memprihatinkan. Hal ini tentu saja berpengaruh pada penurunan pendapatan negara di bidang pariwisata.
Kebanyakan wisata asing enggan berpergian ke China dalam keadaan kabut asap yang bisa saja merusak pernafasan.Hal itulah yang membuat sebagian warga di provinsi Guizhou tepatnya daerah Fanjing berpikiran untuk menjual botol kemasan berisi oksigen. Kawasan Fanjing selama ini memang dikenal sebagai daerah pegunungan dengan udara yang segar dan bebas dari polusi udara. Selain kawasan tersebut, ada juga daerah pegunungan Tianmu di Hangzhou yang juga menawarkan botol oksigen.
"Udara di gunung Tianmu begitu segar dan mempunyai oksigen sebesar 3300 per kubik centimeter, lebih tinggi dari normalnya," ungkap salah satu warga di daerah Pegunungan Tianmu. "Oksigen ini bisa membuat kita terhindar dari kelelahan, depresi dan mudah tersinggung."
Ide tentang botol oksigen ini mulanya terinspirasi dari Gunung Fuji di Jepang. Banyak penduduk di sekitar Gunung Fuji yang menawarkan botol oksigen kepada wisatawan Asing dan terbukti sukses besar. Hal itu jugalah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing untuk mau mengunjungi tempat wisata di Jepang.
Botol oksigen ini nantinya akan mulai dijual pada tanggal 20 Juni. Untuk saat ini masih tersedia secara gratis di daerah Hangzhou sebagai bahan promosi kepada turis asing. Sementara itu presiden China, Xi Jinping, menyambut antusias ide ini dan berencana untuk menjadikan botol oksigen sebagai salah satu aset masa depan. Menurutnya kualitas udara menjadi faktor penentu kebahagiaan seseorang. (wk/er)