
Angsa yang hidup di Universitas Warwick di Coventry, Inggris, ini menjadi bahan pembicaraan karena bersikap "rasis". Ia hobi menyerang mahasiswa asing atau dari etnis tertentu.
Sikap aneh angsa itu diperhatikan oleh penghuni kampus ketika mahasiswa lewat di jembatan yang diduga kuat sebagai sarangnya.
Seorang mahasiswa asal India mengaku merasa di-bully oleh burung setinggi 4 kaki itu. Ia yakin angsa itu selalu mengejarnya meski ada mahasiswa lainnya. "Angsa itu sungguh menyebalkan dan banyak mahasiswa lainnya yang berpikir mereka di-bully (oleh si angsa)," tuturnya.
"Aku berasal dari India dan dia fokus menyerangku. Kami sudah diingatkan mungkin angsa-angsa akan sedikit agresif saat ini tapi mereka selalu menyerangku sepanjang tahun," lanjut mahasiswa berusia 24 tahun itu. "Mungkin mereka tidak suka banyak orang India di Inggris. Sepertinya mereka sedikit rasis."
Untuk menjaga agar tak melukai mahasiswa akhirnya pihak kampus membatasi gerak angsa dengan memberikan pagar. Albertina Crocetti yang asal Italia pun lega kini tak perlu khawatir terluka disosor angsa. "Ini aneh, dia sepertinya tidak suka orang asing dan menyerang mereka untuk melindungi sarangnya," ujar mahasiswa jurusan bisnis ini.
Sedangkan pihak kampus menganggap isu angsa bersikap rasis itu tidak benar. Sepanjang Maret-Mei memang merupakan musim kawin sehingga angsa sangat protektif terhadap sarangnya, termasuk menganggap manusia berbahaya. Geoff Grewcock, manajer Warwickshire Wildlife Sanctuary, menyayangkan kejadian biasa ini ditanggapi sebagai bahan guyonan rasis di internet dan akhirnya memberikan kesan buruk. (wk/mr)