
`Cerita ini hanya fiktif belaka apabila ada kesamaan nama tokoh , latar , alur cerita dll , itu semua adalah ketidak sengajaan semata . ` (>u - ) V..
Note : tanda koma atas ( ' ) berarti berkata dalam hati << penting
Genre : whatever~ :v
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
- 4 ( Dua Penyesalan )
" Aku menyukaimu "
Aku membeku ditempat setelah gadis didepanku ini menyatakan perasaannya , ah yang benar saja ? aku hanya menganggapnya sebagai teman masa SMP saja .
" A-apa aku tidak salah dengar ? " tanyaku sedikit ragu , takut menyinggung perasaannya .
" tidak sungguh aku mengucapkannya barusan dengan sangat jelas " mata nya beralih dari ku , wajahnya semakin menunduk menghadap tanah .
" bukankah itu terlalu berlebihan ? maksudku , kita hanya teman " ucapku masih dalam keadaan gugup . sedikit sedikit wajah merah itu mendongak dengan banjiran air mata disetiap sudut matanya .
" apa .. apa benar , kotak rekaman itu .. benar benar ungkapan cinta ? "
otakku bekerja keras untuk mencerna kalimat yang baru saja ia lontarkan . ah , berarti ia sungguh percaya bahwa itu ungkapan cinta dari Aiko ?
" T-tidak .. maksudku , aku tidak tahu .. bukankah sudah kubilang tadi siang ? aku bahkan belum menekan tombol merah dikotak rekaman tersebut " ,
" kau bohong ! "
suatu kalimat yang langsung menembus telingaku ,
" bagaimana kau tahu aku berbohong ? jika memang aku berbohong , apa masalahmu !? " protes ku kesal .
sepertinya ucapanku terlalu kasar untuknya , air mata yang ia tahan sedari tadi akhirnya tumpah , namun sorot matanya tetap tertuju padaku .
" aku .. aku hanya tidak ingin .. terdului oleh Aiko-chan ! " rengeknya diiringi aliran air mata .
bagaimana ini ? apa yang harus kulakukan ? menghiburnya dengan menerimanya sebagai pacar ? konyol ! aku sama sekali tidak tertarik dengan perempuan !
" nah .. bukankah kau sudah lebih dahulu oleh Aiko ? aku bahkan tidak yakin bahwa kotak rekaman tersebut adalah ungkapan cinta , berfikirlah dua kali sebelum memfitnahku tadi " ujarku dengan nada suara meninggi lantaran kesal dengan sifatnya yang selalu ingin menang .
" tapi .. walaupun begitu .. kau .. kau tidak menerimaku .. jadi .. apa gunanya !!! " tangisnya pecah , ia berbalik tanpa melihatku dan berlari sekencang kencangnya hingga bayang bayangnya tak terlihat lagi .
aku tidak mengejarnya seperti di sinetron sinetron , lagipula apa gunanya ? itu terlalu menjijikan .
jujur saja , aku sama sekali tidak merasa menyesal telah melukai hatinya , kupikir pikir , itu untuk sebuah pelajaran agar dapat lebih bersifat dewasa .
~~
Dipagi hari yang cerah sebuah kabar buruk menghancurkan keindahan hari ini . Yuna Mishasita , tak sadarkan diri diruang ICU setelah mengalami kecelakaan kemarin sore , ia berlari tanpa memperhatikan jalan dan akhirnya terhempas oleh truk bermuatan kayu dengan berat 1 ton .
kali ini , aku merasa telah menyesal telah membuatnya sakit hati dan berakhir di ranjang rumah sakit .
~
Ruang kelas yang sepi tidak seperti biasanya , setelah aku tiba didepan kelas , para murid langsung berbisik bisik . kalau ku tebak , pasti gosip tentang kecelakaan Yuna berkaitan denganku .
" Naoto ! " Panggilan tak asing dari sudut kananku , seorang lelaki dengan gaya anak berandal menghampiriku .
" apakah kau sudah dengar berita tentang Yuna ? " aku mengangguk pasrah , biarlah Yama akan memusuhiku atau memukulku hingga babak belur , toh .. memang aku yang salah .
" kasihan dia .. aku jadi ingat sepupuku , "
bahkan berita ini tidak sampai ketelinga Yama , mengherankan , kupikir ia anak gaul yang selalu tahu berita terhangat disekolah .
" kemarin aku berkunjung kerumah sakit .. bersama Chi-chan dan Hanade .. Yuna sempat sadar dan mengucapkan sepenggal kata " ujar Yama dengan mata melirik kelangit langit ruangan , mencoba mengingat ingat sedikit memori diotaknya .
" gadis .. gadis menyeramkan .. " Yama sepertinya menirukan ucapan Yuna dirumah sakit .. dan aku nilai .. sama sekali tidak mirip ataupun menakutkan .
" itu menyeramkan .. " lanjutnya ,
" Apa maksudnya dengan ' gadis menyeramkan ' yang ia katakan ? "
Yama menangkat sepasang bahunya pertanda ia juga tak tahu , dan setelah aku memutar otakku , pasti ucapan mencurigakan itu ada hubungannya dengan Emi , adik Aiko dan Aiko .
~~
Sepulang sekolah ini , aku , Yama , Hanade dan Chinatsu sepakat untuk menjenguk Yuna . orang tuanya bilang bahwa kami sebagai temannya disuruh untuk menemani Yuna , dikarenakan orang tuanya sibuk akan pekerjaannya .
Kini Yuna telah dipindahkan ke Ruang rawat inap , setelah 3 hari kondisinya semakin membaik .
ruang 1013 ,
Terlihat Yuna tertidur diatas ranjang dengan bantuan infus dan tabung oksigen . kami pun perlahan lahan melangkah memasuki ruangan setelah mendapat izin suster .
" Yuna .. Yuna .. " Panggil Chinatsu lembut .
Aku memperhatikan kesegala sudut ruangan , dan alangkah terkejutnya aku , di meja dekat ranjang tergeletak sebuah kotak rekaman yang saat itu aku simpan di lemari meja belajarku .
tanpa sepengetahuan teman temanku , aku pun diam diam mengambil kotak rekaman itu .
" Subarashi-kun .. sedang apa dengan kotak itu ? "
Sial , si siswi terpintar dikelas mengetahui tidakanku . membuat yang lainnya menoleh padaku .
" bukankah itu kotak rekaman kemarin ? " selidik Hanade dan langsung merebut kotak rekaman yang aku genggam .
" bbrrzztt " bunyi ponsel Yama membuat jeda mendebarkan antara aku dan kotak rekaman itu .
Yama pun mengangkat panggilan tersebut , " halo .. ah iya .. aku segera kesana ! " , langsung saja ia bangkit , dan berlari , " maaf ,aku harus menemani sepupuku dulu ! dahh "
" dasar ,, terburu buru " kritik Hanade pedas . aku tetap cemas dengan kotak rekaman itu yang sekarang berada digengaman Hanade . setelah gadis itu teringat ia kembali menatapku dengan tatapan sadis nya .
" aku mau mendengarkan , bagaimana denganmu ? " tanya Hanade melirik Chinatsu , dan perempuan itu mengangguk menyetujui .
" aku yakin ada yang disembunyikan , itu membuatku penasaran "
aku tetap diam , apa yang bisa aku perbuat sekarang ? lagipula aku juga penasaran dengan isi rekaman itu ,
" terserah kau saja .. lagipula aku juga belum mendengarkannya , " jelasku datar .
namun setelah difikir fikir .. Emi berkata padaku , bahwa rekaman itu akan membawa siapapun kedunia lain .. haruskah aku menerima resikonya ? tunggu ! harusnya aku memikirkannya !! bila aku kesana , bagaimana aku kembali ?
" t-tunggu Hanade ! "
terlambat , gadis itu telah menekan tombol merah di permukaan kotak rekaman tersebut .
Tuhan ! akankah aku menyesalinya ?
awalnya hanya suara televisi rusak .. lalu senandung perempuan //
lalu .. hening ..
........
" Disudut aku melihatmu .. "
" Diruangan terduduk sendirian.."
" Di lingkari kegelapan .. "
" Lihat , siapa yang sendiri sekarang ? "
" ... zzz.... bbzztt.............. "
" ... "
- To be Continued
terimakasih yang sudah baca cape" ampe bawah ~
maaf klo dari Corner 4 nya kurang seru ..
~
wow dan komentar sangat dianjurkan
kritik dan saran sangat dibutuhkan
ide dan masukan dapat disumbangkan
TERIMAKASIH ~ ^ u ^
~
" bzztt .. bzzttt .. "
" akhirnya .. aku bisa bermain main denganmu .. hihi .. "