
Hanya karena lalai dalam memperhitungkan ukuran, dampak yang ditimbulkan sangat besar. Inilah yang terjadi pada perusahaan layanan kereta api pemerintah di Perancis.
Karena lalai mempertimbangkan ukuran ukuran kereta baru, akibatnya tidak muat masuk ke sejumlah peron stasiun.Alhasil, ada 1300 hingga 8700 peron harus dirampingkan agar kereta baru ini dapat melintas. Hal ini disampaikan secara resmi oleh Pemilik jaringan rel kereta Reseau Ferre de France (RFF), dan operator kereta Societe Nationale des Chemins de Fer (SNCF).
Tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk proses renovasi tersebut. Kedua perusahaan tersebut mengatakan butuh sekitar Rp 821 miliar untuk renovasi yang diambil dari anggaran tahunan untuk perawatan, modernisasi, dan pengembangan. Targetnya harus sudah selesai pada 2016 nanti.
"Kami sedikit terlambat menyadari masalah ini," kata juru bicara RFF, Christophe Piednoel. "Ini seperti jika anda membeli Ferrari, dan saat anda ingin memarkirnya di garasi ternyata tidak cukup. Karena anda belum pernah punya Ferrari sebelumnya".
Kereta baru buatan Alstom SA dan Bombardier Inc ini dipesan pada 2009-2010 dengan harga Rp 49 triliun. Tentu saja kelalaian ini mendapatkan banyak kecaman publik. Salah satunya Menteri Lingkungan dan Energi, Segolene Royal.
Segolene mempertanyakan bagaimana mereka dapat mengambil keputusan konyol itu. "Kesalahan besar ini menunjukkan bahwa pejabat di Paris yang terlalu terpisah dari kenyataan daerah," ungkap Segolene.
Bahkan pemimpin sayap kanan Front Nasional, Marine Le Pen menyatakan bahwa kesalahan ini sangat fatal. Ia mengungkapkan bahwa kesalahan ini sebagai penghamburan uang rakyat yang tidak termaafkan. (wk/de)