
hari ini aku lanjuti semuah kecuali red valley karena ide untuk cerita itu belum nyasar ( ada yah nyasar ) mungkin ni post terakhir karena aku enggak akan post lagi karena mau ujian oke next story.
oh iya aku lupa di atas adalah pemilik penginapan nyonya rima
happy read :)
" hana,,,,,hana se-sedang apa kau disini " kata dai berdiri di ambang pintu
" ihh,,,sedang apa ! sedang apa ! gara-garamu aku menjadi pelayan seperti ini ? apa aku harus menyamar juga menjadi pelayan hah ,,,~! " kataku dengan wajah cukup kesal
" aku tidak tahu kalau bakalan seperti ini " kata dai
" dai,,,rasakan ini " kataku sambil melempar ember bekas air untuk menggepel
" ah ! " ternyata ember yg kulempar bersama airnya mengenai bibi akane
" go-gomen-nasai " kataku tergagap dengan wajah pucat
" HANA,,,,,,,,,,,,,,,,,,," teriak bi akane
" gomen "nasai , gomen-nasai nyonya" kataku sambil membukukan badan
" kau ini beraninya, kau pelayan baru berani kau mau menyiram master dai " bentak bi akane
" ma-maaf " kataku menundukan kepala
" kau ini harus di hukum " kata bi akane
" maaf bi kelihatannya bibi salah paham " kata dai
" salah paham, dia tadi sudah berani mau menyiram tuan dengan air, masih saja salah paham " kata bi akane
" bu-bukan begitu bibi , saya meminta bibi tolong jaga dia bukan di jadikan sebagai pelayan " kata dai
" benarkah ? bilang dari tadi master dai bibi jadi bersalah membentak dan menjadikannya pelayan maaf kan saya tuan dai " kata bi akane
" ma-maaf yah nona hana , bibi yang salah maaf yah non " kata bi akane
Kepalaku rasanya sudah mendidih, rasa kesal, marah, ku sekan ingin meledak dan menghancurkan segalanya
" ada apa ini "
Semuah orang berpaling ke asal suara
" nyoya rima " kata bi akane
" nyonya rima " kataku
" apa yang sedang terjadi di sini " kata rima
" begini nyonya ini,,,,uh,,,,,,nyo,,,,nyoya dan,,,,non,,,"
" ah,,,,," kagetku
" ah,,,,,nyonya rima dan hana,,,, " kata dai terbengong
" kalian berdua,,,,,,,"
" ah,,,,,,,kenapa dia mirip denganku " serempak ku dengan nyonya rima
bersambung
please wownya.