
Yuka menatap layar handphone nya , seketika tersenyum kecut . Matanya menjalar keberbagai pesan singkat dengan Haruki , ia belum menghapus semua pesan tersebut dari inboxnya .
" aku tahu benar , kau lah yang membantuku ..
" sudah tidur ? " , Yuka tersenyum senang , itu pesan dari Kayashi . Yuka segera menekan beberapa tombol di handphone-nya .
" Aku akan tidur setelah cukup puas berbincang denganmu " , Yuka menghentikan aktifitasnya , matanya terpaku oleh sebuah gambar di salah satu sudut tembok kamarnya . Yuka dulu menggambarnya , diusianya yang ke 6 tahun . ia menyebut gambar itu ..
" pahlawan "
~~~~~~~~~~~~
:`Cerita ini hanya fiktif belaka apabila ada kesamaan nama tokoh , latar , alur cerita dll , itu semua adalah ketidak sengajaan semata . ` (> u - ) V..
Genre : secret~
part - 1 = http://chelline.pulsk.com/559974/I-Would-be-Happy-if-Youre-Happy---1--2----HERO.html
PERHATIAN : cerita ini hanya karangan iseng yg tiba2 muncul di otak :v
ini dia part ke 2 dari cer-bung-dek nya :v
~~~~~~~~~~~~~~~
Haruki menatap hampa jendela disampingnya , memikirkan , Akhir-akhir ini Yuka jarang datang kekelasnya , maupun menyapanya . Seakan sesuatu yang paling ditakuti Haruki datang menghampirinya . Ia akan kehilangan Yuka , gadis itu telah menjadi terkenal semenjak berpacaran dengan Kayashi .
Ia mendesah , pemikiran itu membuat kepalanya pusing .
" Haruki ? " , itu dia teman sebangkunya datang . Shina , Shina Harukawa . Haruki mendongak , dengan wajah lesu serta pucat seperti orang yang belum makan selama 3 minggu .
" ada apa ? akhir akhir ini kau sangat murung " perlahan Shina menarik bangku disampingnya dan ikut duduk .
" Bukankah kau telah mengetahuinya ? " ,
" Kau ini , dan bukankah aku juga sering mengatakan padamu ? Yuka tak akan mengetahuinya jika kau tidak mengatakan padanya " ujar Shina .
" aku tidak ingin menjadi pengganggu diantara hubungan mereka " , Shina menghela nafas panjang , ia juga bingung dengan permasalahan yang dialami Haruki . Namun ia terus menghiburnya .
Disamping itu Yuka berdiri di ambang pintu kelas Haruki , menatapnya . Ada rasa aneh ketika telah lama tak melihat Haruki . Dan juga , ia sedikit bingung ketika melihat wajahnya yang murung dan Shina menghiburnya .
' kenapa ia tidak memberitahukan sesuatu padaku ? '
Yuka masuk kekelas Haruki dengan gugup . Ia memanggil pelan Haruki .
" Y-yuka ? "
" a-anu .. Haruki-senpai "
~~~~~~
" Tidak , aku tidak memiliki masalah apapun .. hanya sedikit tidak enak badan sepertinya " ucap Haruki beralasan .
" b-begitu ya .. "
" Yuka ! , aku mencarimu .. " , Kayashi datang dari belakang Yuka melingkarkan lengannya dipundak Yuka . Seraya tersenyum .
" T-tsukino-senpai .. m-maaf , maksudku ,.. aku juga sedang mencarimu kemari .. " ucap Yuka seakan merasa ada sesuatu yang mengganjal .
" Yang lain , sedang menunggumu di kantin , bergabunglah " ajaknya,
" b-baik " Yuka berbalik , dengan Kayashi yang merangkul pundaknya .
" d-dah .. Haruki-senpai "
Shina mengelus pundak Haruki dengan lembut , gadis itu tau Haruki akan sangat tertekan melihatnya . Shina mencoba menenangkan Haruki , dengan kata kata halusnya .
~~~~~`~~~
Seperti biasa Haruki selalu pulang sendirian , Ia melangkah dengan lesu . Disebuah pertigaan , matanya berfokus pada dua orang , lelaki dan perempuan . Ia dapat melihat salah satunya , itu Kayashi . gadis yang dirangkulnya bukanlah Yuka . Melainkan , Shina !!
Haruki tidak percaya dengan apa yang dilihatnya , untuk memastikan Haruki segera mengikuti mereka . Ke sebuah Cafe , sebuah tempat yang terkenal sebagai tempat anak muda untuk mengisi waktu luang .
Ia mendengar sedikit perbincangan mereka , telinganya sempat gatal mendengarnya . Ada rasa dendam dihatinya , untuk yang dicintai Yuka , dan untuk yang menjadi teman yang dipercayainya .
" Kufikir kalian sudah putus , aku menantikannya " ,
" tidak semudah itu , Yuka adalah sosok yang aktif dan selalu bersemangat ..aku tak bisa melihatnya langsung terpuruk begitu saja "
" lalu untuk apa kau menjadikannya pacar !? "
" Ia hanya mainan untukku , aku hanya tidak ingin mengecewakan Haruki "
Shina tampak meremas rok nya , ia sudah tahu semua rahasia Haruki . Tapi ia sama sekali tidak memberitahukannya pada Kayashi .
" Haruki akan sangat marah padamu , "
" yah , ia tak akan jadi masalah untukku "
" lalu , apakah kau juga akan memanfaatkanku ? "
" tentu saja tidak , kau adalah yang kuincar sejak dulu , aku hanya menjadikan ' mereka ' pacar agar mereka memiliki sebuah kenangan berpacaran denganku , lihat aku sudah membahagiakan 12 gadis "
' cukup ! cukup .. aku sudah muak mendengarnya ! ' Teriak Haruki dalam hati .
' kau fikir berpacaran dengan lelaki populer sepertimu akan membahagiakan !? setelahnya kau meninggalkan bekas luka dihati mereka !! tak sadar kah kau bajingan !! '
Ia melangkah keluar dari Cafe , berlari sekuat tenaga . Hingga terhenti saat ia melintasi sesosok gadis yang berdiri dipinggir sungai .
" Yuka ? " gumamnya .
Disaat itu juga , Yuka menoleh , gadis itu telah berharap yang berdiri didepannya adalah Kayashi .
" sedang apa kau disini ? " tanya Haruki lembut ,
" tidak , Tsukino-senpai menyuruhku kemari .. " jawabnya dengan nada ceria . Haruki merasakan tubuhnya terguncang , ia tak mau nanti setelah mengetahuinya , Yuka tidak akan tersenyum untuknya , Yuka tidak akan ceria seperti biasanya .
" oh .. Haruki juga ada " ,
" Tsukino-senpai ! " panggil Yuka bersemangat ,
" Yuka , ada hal penting yang ingin kusampaikan padamu " , Haruki menatap cemas Kayashi dan Yuka didepannya . Kayashi berbisik ditelinga kiri Yuka .
' jangan .. jangan ucapkan ! ' batin Haruki , ia hendak menghentikannya . T-tapi , seolah sebuah rantai membelenggu kakinya. Mulutnya pun enggan terbuka .
Sampai ia merasa terlambat , Kayashi berbalik dan melangkah melalui Haruki . Yuka berdiri mematung , matanya memandang kosong didepannya .
Sebulir air mata jatuh dari sudut mata Yuka . Sebelum akhirnya ia terisak , Haruki merasa janji yang dibuatnya untuk dirinya sendiri telah ia ingkari .
Haruki berlari kearahnya , mencoba menenangkannya .
" sudahlah Yuka , ia memang seorang bajingan " , Yuka menatap lekat mata Haruki .
" bagaimana kau tahu !? bagaimana !! kenapa .. kenapa kau .. tidak memberitahukan ini sebelumnya !? " air mata nya kembali menetes . Haruki tak sanggup melihatnya ,
" bukan itu .. maksudku , aku hanya tidak ingin- "
" kau sama saja !! kau jahat !! " , Haruki menarik lengan Yuka sebelum gadis itu pergi meninggalkannya , untuk membencinya .
Tanpa disadari , Haruki meneteskan air mata yang sedari tadi ia tahan . Ia menunduk menghapusnya dengan sikut lengan satunya . Yuka terdiam , entah mengapa tidak ada dorongan untuk dirinya untuk melepaskan genggaman Haruki.
" maaf- sungguh .. aku , aku juga baru mengetahuinya -a-aku " ,
Yuka memalingkan wajahnya , ia tak tega melihat sang " pahlawan " menangis .
" harusnya pahlawan .. Kau harusnya menghentikannya , bagaimana mungkin kau .. dasar pahlawan pengecut !! aku benci !! " , Yuka mengibas lengannya , ia berlari , berlari tanpa memperdulikan suara serak Haruki dibelakangnya .
Haruki tidak tinggal diam , ia menarik lengan Yuka . Ia menariknya setelah mengetahui sebuah sorot lingkaran besar berwarna putih , memantulkan cahayanya kearah mereka . Klakson , pun berbunyi untuk kesekian kalinya .
Yuka membelalak , ia terhuyung kebelakang . Haruki tersenyum , sebelum akhirnya terpelanting jauh kepinggir trotoar , dengan bercak darah diseragamnya .
" Haruki-senpai !! " teriaknya , ia tidak memperdulikan memar dikakinya . Yuka segera berlari kearah Haruki , menjadikan lengannya sebagai sandaran kepala Haruki .
" .. maaf .. maaf .. sungguh aku minta maaf " setetes demi setetes air mata jatuh diatas pipi Haruki . Lelaki itu mengusap lembut pipi Yuka , dengan darah yang mengotorinya . Haruki mengusahakan sebuah senyuman ,
" aku hanya i-ingin m-menjadi pah-lawan m-u l-agi "
Yuka semakin terisak , ia mengguncang tubuh Haruki . mengharapkan suatu pergerakan darinya , Yuka sudah benar benar putus asa ketika mata Haruki perlahan tertutup . Namun mulutnya masih berusaha terbuka ,
" p-panggil aku Haruki , ya ? "
" Haruki .. haruki .. jangan pergi !! Haruki adalah pahlawan Yuka .. "
Yuka memeluk erat tubuh Haruki yang telah tergenang oleh warna merah , ia mengecup kening " pahlawan " sebagai ucapan perpisahan terakhirnya . Ia menangis sejadinya menyadari penyesalannya , ketika jantung "pahlawan" telah tak berdetak lagi ..
END ?
" Haruki menyukai Yuka .. ya , Yuka gadis kecil yang selalu bergantung pada Pahlawan "
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~``
Oke Cerita bersambung yang pendek ini , akhirnya sudah habis ~ maaf jika terlalu " biasa " atau " mudah ditebak " , karena bakatku menjadi penulis belum sepenuhnya bagus , malah masih bisa dibilang " newbie " .
bagaimana dengan cerita tragis pahlawan ? maklumin jika unsur romance didalamnya kurang :v karena aku tidak ahli T_T
Jangan lupa tinggalkan komentar ! dan WOW !! :v
TERIMAKASIH ~ SAMPAI JUMPA LAGI ~