
" tolong,,,,,,tolong aku ,,,," teriak seorang gadis kecil yang hampir tenggelam
" bertahanlah ,,,,,,,,,,,,"
" tolong,,,,,,tolong aku , aku tenggelam "
***
" pahit ,,,kenapa di dalam hatiku terasa sakit dan pahit melihat hana bersama kakakku apa ini yang namanya cemburu , aku benar-benar tidak suka dengan ini " kata dai dalam hati sambil mengepalkan tangannya
Dai pun langsung berlari ke arah taman
" sedang apa kakak disini ? " kata dai dengan nada seedikit marah sambil melihat ku tertidur di bahu kohaku
" aku hanya sekedar datang kesini apa salah " kata kohaku tersenyum sinis
Dai geram melihat kakaknya, tangannya yang dari di gepalkan semakin kuat.
" uh ? ada apa ini ? aku tertidur yah ? " kataku massih diambang bangun tidur
Tiba-tiba dai menarikku " ayo kita pergi dari sini ? "
" tu-tunggu dai " kataku
Kohaku yang melihat itu hanya tersenyum sinis sambil memandangi langit , semetara itu dari kejauhan nyonya rima melihat itu dari jendela ruangannya
" tunggu dai, ada apa sebenarnya " kataku
Dai pun menghentikan langkahnya dan berbalik ke arahku
" hana jawab aku"
" apa ? "
" apa kau menyukaiku ? "
Tiba-tiba wajahku berubah merah " apa "
" aku tidak suka kau dekat dengannya seperti tadi, jika kau lelah kau bisa bilang saja padaku, aku benar-benar tidak suka dengan perasaan ini rasanya menyakitkan " kata dai
" d-dai ,,,"
" ah,,,,gomen nasai hana " kata dai
" dai "
" seharusnya kejadian ini tidak bakalan terjadi , lupakan saja perkataanku tadi " kata dai berjalan
" tu-tunggu,,,,,dai "
" apa dia cemburu yah , pernyataan cinta nya tadi ,,,,,,apa benar-benar dai menyukaiku " kataku dalam hati sambil meletakan kedua tanganku ke dada
***
" hana awas " kata dai berlari ke arahku
Sebuah pedang melesat ke arah dai dan mendarat di perut dai, tubuh dai berlumuran darah
" dai ,,,,,,," teriakku terbangun dalam mimpiku
Aku pun berusaha mengatur nafas ku , mimpi itu begitu nyata sampai air mataku keluar dengan sendirinya
" ada apa hana ? " kata dai berdiri di ambang pintu dan berjalan ke arahku
" ada apa hana ? " kata dai sekarang berada di depanku
" dai,,,,,,hiks,,,,,hiks,,,,,dai,,,,syukurlah " kataku langsung memeluk dai tangisan ku semakin meledak
" sudah jangan nangis lagi, kau hanya mimpi buruk " kata dai sambil membelai rambutku
" aku ,,,,aku pikir,,,,,kau sudah mati,,,,,,syukurlah kau tidak apa-apa " kataku sambil menangis
Dai pun melepaskan pelukannya dan menghapus air mataku " sudah jangan menangis lagi, itu hanya mimpi aku baik-baik saja lihat, sudah jangan nangis lagi, tidurlah " kata dai
Aku pun merebahkan diriku ke tempat tidur, dai pun menarik selimut dan menyelimutkan ku
" tidurlah lagi , ohyasumi " kata dai mau bangkit dari tempat duduknya tapi kucegat
" dai "
" ada apa "
" Aku takut bisakah kau disini sampai aku tertidur " kataku
" kalau itu membuatmu nyaman baiklah akan ku temani " kata dai tersenyum
" dai ,,,,"
"iya apa ? "
" berjanjilah padaku kalau kau tidak akan mati " kata ku
Dai tersenyum padaku " iya aku janji "
***
" uh ? dimana kohaku " kataku
" tadi pagi dia sudah pergi katanya dia di panggil oleh ratu " kata dai sambil meletakan berapa makanan di meja
" oh,,,," gumanku
***
" yah adikku hana hari ini onee-sama membuat teh asely tea aroma nya sangat harum, duduk lah dan cobalah rasanya enak " kata nyonya rima tersenyum
" iya " kataku sambil berjalan kearah meja teh
tiba-tiba sesuatu jatuh dai kantongku " apa itu " kata nyonya rima
" ah,,,ini punya ku terjatuh " kataku sambil memumut botol kecil
" ah,,,bukannya itu ramuan kehidupan " kata nyonya rima sambil memegang teko
" ramuan kehidupan ? " kataku heran
" iya , dulu ramauan itu di miliki oleh para raja dewa dan siluman di gunakan untuk jika ada salah satu bangsawan yang mati bisa di selamatkan leh ramuan itu "
" ah ,,,benarkah " kataku sambil memandangi botol kecil yang ku pegang
" iya , tapi sekarang entah kenapa ramuan itu tidak bekerja lagi sekarang sudah sangat langka dan tidak pernah digunakan lagi , kenapa bisa ada di tanganmu " kata nyonya rima
" entahlah aku di berikan oleh nenek tua yang kutolong waktu itu " kataku
" benarkah ,,,mungkin saja nenek tua yang kau temui itu jangan-jangan bangsawan lagi " kata nyonya rima
" hah ,,,? Apa iya ? " kataku
" yah,,itu kan cuman pendapatku aneh juga kalau di pikir pikir " kata nyonya rima sambil menuangkan teh ke cangkir
aku hanya diam sambil memandangi botol kecil yang ku pegang ini
bersambung
please wowonya
.