
`Cerita ini hanya fiktif belaka apabila ada kesamaan nama tokoh , latar , alur cerita dll , itu semua adalah ketidak sengajaan semata
bila ada tanda *...* bararti di dalam hati..
about: mystery,peperangan,dll
====================================================
>> Morning <<
+- Sudut mata DenAi -+
"Ai-chan bangunâ?¦" ucap Oi-kun sambil memainkan hidungku ke kanan dan kiri.
"Ada apa sih?" aku mengusap hidung
"Kau masih hidup?!" teriak Oi-kun seraya memencet hidungku.
"Aw..! Tentunya aku masih hidup..!" aku bangun dan mengucek mata yang gatal.
"Sudah tiga hari kau tidur tidak bangun-bangun, aku kira kau sudah tiada, Heheheâ?¦" ucap Oi-kun.
"Hehehe.." aku memainkan bibir "Kau mau begitu ya?" aku kesal.
"Tidak, Aku takut kau kenapa-napa." Jawabnya.
"Apa yang kau lakukan di ranjangku?!" aku terkejut melihat Oi-kun tidur di kasur yang aku duduki.
"Aku? Owh..Aku menemani dan tidur bersamamu sampai kau bangun." Jawabnya polos.
"Apa kau macam-macam dengan ku?!" langsung kupeluk boneka yang berada di sampingku.
"Mau tahu saja," Oi-kun tersenyum.
Aku menggit bibir bagian bawah dan kurasakan wajahku memerah.
"Kenapa kau diam? Malu ya?" Oi-kun melirikku dan tertawa kecil.
"Cih..! Siapa juga..! Aku sudah bangun jadi pergi dari kamarku..! cepat..!" aku mengusirnya dengan wajah yang memerah.
"Iya..iya...apa kau tidak ingin tahu apa yang kuperbuat padamu tadi malam?" dia terus bertanya.
"Tidak..! cepat pergi..!" aku kesal.
Setelah dia keluar dari kamar. Aku duduk di tepi ranjang.
"Dasar kembaran yang ANEH," umpatku di balik boneka yang kudekap.
Dia kembaranku dan kami satu sekolah, Aku kelas 8B dan dia Kelas 8C, Walau begitu kami jarang bertemu, karena Oi-kun sibuk dengan para penggemarnya, Oi-vers, itu nama club yang di berikan oleh salah satu penggemar Oi-kun di sekolah, club yang berisikan orang-orang yang meng-idolakan Oi-kun, Menurutku itu nama yang aneh, Hahaha...sama sih sepertiku.
Sekarang Minggu, sejak hari kamis aku tidur dan baru bangun sekarang, Sungguh hal yang tidak wajar, Pantas saja dia mengira aku MATI.
Aku keluar kamar dan segera menuju ke ruang makan.
Dengan rambut Abstrak atau kusut, Bau iler, dan muka kusam. Aku langsung meneguk air putih. Satu gelas, dua gelas, tiga gelas, bergelas-gelas aku minum masih saja merasa haus, Mungkin selama tiga hari aku tidak meminum air putih yang penuh khasiat ini.
"Ai-chan..!" seru Oi-kun dari arah belakang.
"Uhuk..uhuk..! Oi-kun kau membuatku tersedak..!" aku tersedak air yang sedang aku minum dan segera menoleh ke arah Oi-kun.
"Pffttâ?¦! Hahaha..!" tawa Oi-kun meledak.
"Ada apa?" aku mencoba sabar.
"Lihatlah wajahmu..kusam dan rambut kusut, ck..ck..ckâ?¦" komentar Oi-kun memutariku.
"Lalu?" jawabku santai.
"Aku hanya mau berbicara padamu," ucapnya.
"Apa?"
"Di sekolah, sudah lima orang meninggal tanpa sebab," ucapnya dengan mimik serius.
"APA?! Banyak banget?!" aku terkejut mendengarnya.
"Begitulah, aku juga he.."
" Bentar..bentar..aku mau ke toilet," aku memotong ucapan Oi-kun dan segera berlari ke toilet.
Beberapa menit kemudianâ?¦
"Lama banget. Habis ngapaian?" tanya Oi-kun duduk di sofa yang berada di ruang tengah.
"Habis buang air kecil,"
"Buang air kecil saja sampai dua puluh menit, Hahaha.." Oi-kun tertawa.
"Gara-gara kebanyakan minum, Oh,iya, Lanjutin yang tadi," jawabku tidak sabar.
"Aku heran saja, masa dalam waktu sebulan lima siswa terbandel di sekolah meninggal begitu saja. Kenapa siswa yang meninggal itu tergolong anak paling bandel di sekolah? Pasti ada orang yang mengincar mereka." Ucap Oi-kun panjang lebar.
"Entahlah," jawabku singkat.
"ya, sudah aku ke gudang dulu, menyusul kakak," ucap Oi-kun.
"Ke gudang mau ngapain? Nyari tikus?" tanyaku.
"Ai-chan sekarang hari minggu waktunya bersih-bersih rumah," jawab Oi-kun melipat tangannya di dada.
"Oh, iya..ya, Hehehe..baiklah aku mau mandi dulu," ucapku langsung berlari menuju kamar.
"Cepat ya..!" seru Oi-kun dari bawah.
Aku tidak menjawabnya.
Aku segera mandi dan berpakaian, lalu turun menuju gudang dimana ada kakak dan Oi-kun disana.
"Ada yang bisa ku bantu?" tanyaku bersemangat.
"Ada, tolong susun botol-botol kosong ke dalam kardus." Jawab kakak yang sedang mebersihkan lemari tua.
"Baiklah," aku segera menghampiri kardus yang tidak berada jauh dari tempat ku berdiri.
"Ai-chan, tangkap..!" seru kakak sambil melempar botol kosong ke arahku.
Dengan sigap aku menangkapnya dan menaruhnya ke dalam kardus bersama botol bekas lainnya.
"Ai-chan, tangkap..!" seru Oi-kun sambil melempar buku tua yang cukup tebal ke arahku.
Aku belum menoleh. "Iya sebentar," ucapku masih merapikan botol di dalam kardus.
Saat aku menoleh. DAG..! sebuah buku tebal mendarat tepat di dahiku.
"Awwwâ?¦!! Sakiit..Oi-kun..!!!" aku meringis kesakitan sambil memegang dahiku yang terkena buku Tebal.
"Eh??? Go-gomenâ?¦Ai-chan aku sengaja..Ups..!" Oi-kun menutup mulutnya dengan satu tangan.
"Ha??? Kamu sengaja..!! Dasar..BA-KA..nee..!!" aku menjambak rambut hitamnya kuat-kuat.
"Aihh..Ai-chan..gomen..gomen..tolong lepaskan..!" dia memohon.
"Kau..tidak akan ku maafkan..!!" aku masih terbawa emosi.
Tiba-tibaâ?¦dia melingkarkan tangannya di pinggangku dan memelukku.
Aku terkejut dan melepaskan tanganku dari kepalanya lalu diam. *Apa?! Apa yang dia lakukan? Dia benar-benar..! cari mati ..!*
Dengan kasar langsung ku lepas dekapannya.
"Kau..!! benar-benar cari mati ya..!!"
Oi-kun memiringkan kepala. "Aku kira semua wanita bila di peluk lelaki amarahnya akan reda, Mengapa kau tidak ya?" ucapnya.
Aku diam dalam kebingungan.
A-apa maksudnya?
"Ah..! Dasar buku tidak berguna, percuma saja aku mengeluarkan uang banyak tetapi hasilnya tidak ada, Ah..sial..!" umpatnya tidak jelas.
Maksudnya apa?
"Buku??? Buku apa?" tanyaku bingung.
"Ah..! bu-bukan apa-apaâ?¦iya..bukan apa-apa ko"," Oi-kun langsung berlari menuju kamar.
Aku menyusulnya menuju kamar. Aku mengintip dari celah pintu kamar Oi-kun yang tidak tertutup rapat. Ternyata dia tidak berada di kamarnya.
*Dimana dia?*
Aku melihat kamarnya berantakan sekali, Buku dimana-mana..dari komik, Novel, dan..ada satu buku yang menarik perhatianku judulnyaâ?¦KyÅ?ryokuna yÅ«waku.
"Sepertinya buku itu tidak asing bagiku. Aku pernah melihatnya..tapi di mana ya?" aku mencoba meng ingat-ingat.
"Ai-chan sedang apa kau mengintip ke kamarku?" ucap seseorang.
Aku menoleh. Eh? Ternyata dia Oi-kun.
Haduh..aku harus menjawab apa. Dia melihatku mengintip ke kamarnya.
"Eh..ano..etto..aku hanya prihatin saja melihat kamarmu yang berantakan, jadi ce-cepat sana bersihkan, aku tidak tega melihatnya," aku jadi salah tingkah.
"Owh.." jawabnya dengan ekspresi polos.
"Ja.. kalau begitu aku kembali ke kamar dulu," aku langsung berlari menuju kamar.
Sekilas aku melihat Oi-kun menatap kamarku dengan tatapan polosnya.
Huuh..aku jadi sebal. Ahh..sudahlah.
Aku duduk di tepi ranjang. Lama-lama aku merasa bosan. Akupun beranjak menuju jendela.
Ingin menghirup udara segar dengan membuka jendela.
Namunâ?¦
"Huwaaa..!!" teriakku kaget.
>>>>>>TO BE CONTINUE<<<<<<
Namun apa yang TERJADI....???
Tolong WOW-nya.. ^_^
Terimakasih sudah baca sampai bawah..maaf kalau ceritanya sedikitt GaJe..
Saran Dan Kritik sangat di butuhkan.. ^_^
ARIGATOU.. ^_^