
Nanase/ Gumi
--------------------------
"Bagus, kau menciptakan hewan-hewan ini untuk membunuh kita" Sindirku
"Hmm, begitulah" kata Jack menjawab seadanya
"Itu bagus" ucap Mizu mangguk-mangguk
"Eh..?"
"Dia yang membuat, berarti dia yang lebih mengetahui" kata Mizu menjelaskan
betul juga
"Ah iya betul juga, dia yang memulai dia juga yang harus mengakhiri" Kata Tamako "Hei Kaza, kapan kau bawa senjata? perasaan dari tadi tangan mu kosong gk bawa panah-panahan kayak gitu?"
"Ini bisa dilipat dan dimasukkan ke kantong, hadiah dari King Baka" kata Kaza menatap busur dan panahnya
"Jadi gimana?" tanyaku ke Jack
"Seingatku, ada 3 jalan keluar dari hutan buatanku ini" kata Jack, memejamkan mata mengingat-ngingat
"Jadi... apa itu?" tanyaku
"Ada 2 portal dan air terjun itu saja" kata Jack menatap sekeliling
"Air terjun?" kata Tamako "Itukan tinggal mengikuti arus air sungai"
Jack tidak akan membuat sesuatu segampang itu
"Pasti tidak semudah itu kan, jack?" aku menatap Jack
"Ya, Air terjun itu suka berpinda-pindah dan sungainya juga suka berubah jalur" kata Jack
"...
"begitulah" kata Jack "Dan portal.. itu bisa dimana saja tanpa kita ketahui"
Heh.. ternyata lebih susah dari dugaanku
"Bisa dimana saja..?" aku tidak mengerti
"Begini... kau lihat langit diatas, langitnya biru tanpa awan, nah mungikin saja itu salah satu portalnya, dan kita harus melesat ke batas langit itu dan kita kembali" kata jack menjelaskan sambil melihat ke langit "Seingatku, aku menambahkan awan-awan, biar gk sepi"
"Coba ku tes" kata Kaza menembakkan beberapa anak panahnya ke langit "Lindungi kepala kalian kalau tidak mau bocor"
Anak panah itu melesat cepat ke atas dan tidak terlihat... ajaib
.....
"Apa yang kita tunggu?" Tanya Mizu melihat ke langit
"Kita lihat, anak panahku kembali ke sini atau nggak, kalau nggak teori Jack benar, itu salah satu portalnya" kata Kaza sesingkat mungkin
-20 menit berlalu-
kegelapan mulai datang, dan langit menjadi lebih gelap
"Kenapa kau membuat sesuatu yang rumit seperti ini?!" Tamako mendengus "Senjata makan tuan ini namanya.. emangnya kita bisa melesat melewati langit?"
... "Mizu pernah terpental lumayan jauh sih karena Nanase memukulnya" gumam Tamako mungkin dia kira hanya Mizu yang mendengarnya
"Kau mau ku pukul Tamako? biar mental ke atas sana?" Bisikku dengan senyum 'Khas' ku
Tamako menggeleng-geleng kan kepalanya dengan cepat
"Jadi intinya kau yang membuat... ini semua?" tanyaku kagum
"Sebenarnya, aku hanya membuat miniatur, dan kita yang mengecil dan langsung masuk ke sini" kata Jack "kita bisa mengecil juga karena King"
Hooh begitu, Kalau itu, aku juga bisa... aku biasa membuat miniatur sendiri dirumah, jadi pasti aku lebih hebat dari dia
Sayangnya aku nggak suka membanggakan diri sendiri ke orang lain, kalau pun iya itu cuma bercanda
"Waah, hobimu mirip dengan Nanase yak" kata Tamako melirik ke arahku "Sayangnya yang dia buat selalu miniatur bertema peperangan dan kehancuran"
"Da-dari mana kau tau?!" ucapku kaget, aku kan menyembunyikan nya dari siapa pun dan lagi pula, ruangan yang menyimpan 'hobi-hobiku' itu selalu terkunci
"Kau lupa aku pernah ke rumahmu?" Tawa Tamako meledak "siapa yang gk penasaran kalau pintu ngablak dan ada cahaya Hijau pandan memancar?"
oh sial, aku pernah lupa mematikan 'itu' dan mengunci pintunya
"Ya, ya, ya, jadi gimana?" ucapku mencegah Tamako mengember besar-besaran tentang ku
"Kita cari tempat yang aman" kata Jack "untuk tidur"
Dia benar, aku merasa capek luar biasa tanpa ku sadari... kita sudah disini berapa hari? dan {aku gk makan tumben aku gk laper}.. atau memenuhi panggilan alam (tebak saja sendiri maksudnya apa)
Aneh...
Akhirnya kita masuk lebih dalam ke hutan, dan terus berjalan
"Sudah berapa hari ya, kita disini" tengok Tamako ke arahku dan Mizu "Dan aneh banget kita gk 'pembungan'"
"ha.ha.ha. mana kutau, tapi baru ngerasa capek sekarang" kataku menguap
"HUEEH, Nanase jangan nyebar gas beracun no.2" Kata Tamako mundur beberapa langkah
Apa maksudnya hah?! Mulutku bau luar biasa gitu "...Kau lebih bau dariku tau, sadar diri dong"
"... heh mungkin" kata Tamako melihat dirinya sendiri dari bawah ke atas
"kalau No.2 nya bau mulut Nanase berarti no.1 nya itu tuh gas alam, pasti! " Kata Mizu cengar-cengir
"ya iyalah" kata Tamako mangguk-mangguk "Bau mulut Nanase saat ini lebih berbahaya dari Gas al-
#PLETAK #PLETAK #DUAK
"Jahat~ kita kan cuma bercanda" kata Tamako dan Mizu memegang kepalanya
"Cukup! kita harus mencari tempat yang tidak jauh dari air, Menger-?!" Aku menengok ke kanan ke kiri, merasa ada yang mangintai kami... aku mencari pandangan menusuk itu, yang menurutku mengintai kami dari tadi, tapi aku tidak menemukannya
*Ada seseorang selain kami disini.. *
"Ada apa?" tanya Jack penasaran
"Bukan apa-apa, hanya... perasaanku saja ..mungkin " Bisikku (Ntah Jack bisa dengar atau nggak aku tidak peduli)
"ssst Mizu, Tamako kalian gk bisa diam sebentar?" kata Kaza menegur Tamako dan Mizu yang saling mengejek satu sama lain
....
Tiba-tiba Kaza berjalan setengah berlari, aku mengikutinya dari belakang
======================================================================================================
20 >> http://tyasmanyun.pulsk.com/563281/What-Happened-20.html