
:`Cerita ini hanya fiktif belaka apabila ada kesamaan nama tokoh , latar , alur cerita dll , itu semua adalah ketidak sengajaan semata . ` (> u - ) V..
Genre : - why u dont read it first ? ;3 till end okay !! :']
Cover : gambar yang buruk =.=
prolog - http://chelline.pulsk.com/565598/Behind-the-Mask--try-to-kill-myself---Prologue.html
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
- 1 / ( Kau tak akan pernah pergi sebelum itu terjadi )
Suara tapak kaki terdengar menapak menuruni tangga .
" silahkan tuan , sarapan hari ini sudah siap " , sambut pelayan manis itu seperti setiap paginya . Beberapa pelayan lainnya menuangkan jus kedalam gelas , ada pula yang menyiapkan serbet , mengambilkan makanan dan berbagai macam kegiatan lainnya .
" uhm , dimana Chelline ? " Lelaki tersebut bertanya tanpa melepaskan bibir gelas dari mulutnya . Salah satu pelayan cantik mendekat dengan seragam maid khas . " sudah berangkat sebelum tuan bangun " , " oh , ia memang aneh " seringainya nakal .
Selesai makan , tepat sekali seseorang telah mengetuk pintu dari luar . " cepatlah , Nona Linberth telah menunggu anda didepan pintu " , ujar salah seorang pelayan yang sedang mengelap benda benda antik diruang tamu .
" ya , suruh dia menunggu sekitar 5 menit lagi " , sambil membenarkan dasi ia tersenyum puas . mengambil tas nya dan segera berlari ke arah pintu besar yang membentang ditengah ruang tamu .
" Kau lama , siput " , Selvina memberenggut dan segera menarik lengannya .
" oh ya , Nicolas ! Esok ulang tahun Sarah !! " ucap Selvina bersemangat , " pasti ia akan membuat pesta yang meriah , enaknya menjadi kaya raya " Selvina mengandai andai , menatap Nicolas meminta tanggapan .
" uhm , jika orang tua mu sibuk sampai tidak pernah ada dirumah .. itu sangat menyebalkan kau tahu ," Nicolas beralih pada Selvina memberikan tanggapan tanpa menimbulkan kecanggungan diantara keduanya . " ah , benar juga .. aku harus bersyukur " ucap Selvina gugup , ia takut merusak suasana hati Nicolas pagi ini .
Setelah keheningan yang cukup lama , Selvina akhirnya angkat bicara . " Bagaimana hari hari mu , tinggal satu atap dengan gadis bertopeng ? " , Nicolas menggumam , memikirkan suatu jawaban yang tidak menimbulkan kesalah pahaman . " tidak banyak , lagipula kami tetap jarang bertemu walau ia tinggal dirumahku " Nicolas mendongak menatap langit , tanpa sadar tersenyum sendiri membayangkan dulu , saat ia pertama bertemu gadis bertopeng ..
~~
Beberapa tugas harus kuselesaikan hari ini , dikelas sendirian dengan hanya ditemani cahaya petang yang menyorot masuk menembus jendela ruang kelas , walau hanya sedikit karena tertutup oleh bangunan sekolah lainnya disamping gedung ini . Ya , sekolah ini terdiri dari 2 gedung . hanya saja , bangunan satu nya telah lama tidak ditempati karena pondasi bangunan yang telah tak seimbang saat pembangunannya .
Terus menulis , menulis .. otakku terasa terbakar oleh tulisan tulisan yang menari nari dikepalaku . Kuputuskan untuk beristirahat sejenak , bersandar pada kursi . Berniat mencari udara segar , aku segera membuka jendela disampingku . Tanpa sengaja mataku mendapati seseorang yang berdiri ditepi gedung sekolah tua itu .
Kepalaku menyembul keluar dari jendela , membuat corong dengan kedua tanganku melingkari mulutku . Setelahnya aku berteriak sekeras mungkin , berusaha membuatnya menjauh dari sana .
" Sial tidak berfungsi " , Aku berlari sekencang kencangnya , mataku tak dapat lepas dari seseorang yang berdiri diatap gedung tua itu . Aku sangat yakin ia hendak bunuh diri ! , tak dapat kulihat dengan jelas wajahnya . putih terpantul cahaya oranye .
" Hei !! hentikan !! " , Teriakku sembari terus berlari , Ia tidak mendengarkanku , malah ia semakin mendekat dengan kakinya yang telah menginjak udara . Yang membuat aku menyesal , ia telah melompat dari atap . Secepatnya aku berlari , berharap agar aku dapat menangkapnya dari bawah .
Aku memang lamban ! , " Kau tidak apa apa !? " , Aku terkejut , ketika aku telah berdiri 5 cm darinya yang sedang terkelungkup diatas tanah . Gadis itu tanpa memperdulikan luka disekujur tubuhnya yang tidak sedikit mengeluarkan darah , bangkit . Ia duduk didepanku yang sedang berjongkok khawatir . Aku mengulurkan tanganku mencoba membantunya .
" Aku tidak apa apa .. Menjauhlah " , Gadis itu menolak uluran tanganku . Ia duduk membenarkan letak topeng putih yang menutupi seluruh permukaan wajahnya . telah remuk sebagiannya , pasti karena terhantam tanah . Tetap saja aku khawatir , rerumputan disekitarnya telah digenangi oleh darah . Lukanya pasti bukan main main .
" akan segera sembuh , tapi kuharap tidak " , Aku mengernyitkan keningku . Melihatnya menunduk , tangannya pun tidak dapat lepas dari topeng yang digunakannya .
" bisa kau bunuh aku ? ku fikir dengan orang lain yang membunuhku , itu akan berfungsi " , Aku terhenyak , candaan ? ku fikir ia hanya bergurau denganku . Tapi , ada yang salah .. Ah ya , ia bukankah ia si gadis bertopeng yang duduk di paling sudut belakang kelas .
Tapi aku tak memperdulikannya , aku menatapnya lembut . Tersenyum geli . " untuk apa aku melakukannya ? dasar bodoh " gurauku . Aku tak mengerti kenapa ia dapat dikucilkan seperti itu . Mencoba menenangkannya , ku belai kepalanya .
Pasti berat , seberapa gigih kau mencoba . Memang dunia kadang terasa tak adil , tapi pasti ada banyak jalan keluar dari semua permasalahan yang kau hadapi . Dan , aku tidak mengetahui apapun tentangmu , kuharap , aku dapat membantumu ..
kau pasti lebih menderita dari padaku .. Tanpa orang tua , tanpa tempat tinggal , dan dibenci orang orang ..
~~
" Chelline ! , apa kau mendapat undangan ke pesta ulang tahun Sarah ? " , Nicolas mendekati meja Chelline . Menunjukkan sebuah kartu cantik dengan hiasan pita merah muda disekelilingnya . Gadis itu menatap Nicolas dari balik topengnya .
" tidak , mereka tidak akan pernah " , Chelline memalingkan wajahnya kearah jendela disebelahnya . Nicolas menghela nafas , ia memang sudah tahu jawabannya .
" tidak apa , datang saja ya ? " bujuk Nicolas .
" tidak mau " ,
" kapan mereka akan tahu sosokmu yang sebenarnya jika kau mengurung dirimu terus dikamar " , Chelline melirik sedikit .
" untuk apa aku datang jika hanya akan dipermalukan ? " bantahnya .
Nicolas akhirnya menyerah membujuknya . Kini ia melangkah pada Sarah yang sedang membagikan kartu undangan pesta ulang tahunnya . " Sarah , " gadis bermata oranye muda itu menoleh mendengar namanya dipanggil .
" oh , ya ? ada apa Nicolas ? " , tanya Sarah seramah ramahnya .
" sepertinya kartu-ku kurang satu " ,
" ah yang benar ? untuk siapa , apa ada yang belum dapat ? " tanya gadis itu lagi .
" ya , satu satunya yang belum dapat ada diujung sana " Nicolas berkata sambil menunjuk bangku Chelline .
Sarah terdiam , ada sebuah perasaan tidak suka saat melihat jari telunjuk Nicolas mengarah pada si " gadis bertopeng " .
" B-bukan maksudku , t-tapi ..a-apa kau ingat ? saat Stacey mengundang gadis itu ke acara ulang tahunnya ? " , Sarah bergidik mengingat sebuah peristiwa 8 bulan yang lalu .
" itu hanya kebetulan ! tidak mungkin seperti itu !! " bela Nicolas .
" tapi kebakaran ! kebakaran hebat !! dan tepat sekali saat Gadis pembawa sial itu datang !! dan S-stacey.. " Sarah menahan bulir bening yang terkumpul dipelupuk matanya agar tidak jatuh . Ia kembali mengingat tentang kematian sahabat terdekatnya .
" sekalinya tidak ! tidak akan pernah !! " Sarah berbalik dengan mendekap tumpukan kartu undangannya . Mengatur kembali nafasnya .
" padahal ,.. tapi harus bagaimana lagi ? " gumam gadis itu sebelum akhirnya melangkah lebih jauh .
Sementara Nicolas menatap punggung Sarah yang kian menjauh . Usaha untuk membuktikan kejadian 8 bulan lalu adalah sebuah kebetulan , tandas .
~~
" kenapa ia selalu membela gadis itu !? " , Sarah menggeram sembari terus mencengkram tepi rok nya . Tamara hanya dapat geleng geleng kepala , melihat tingkah sahabatnya .
" kau juga yang terlalu keras " , Tamara menyeruput jus jeruknya .
" t-tapi mau bagaimana lagi ?! aku sudah mengatakannya ! , lagipula , itu salah gadis topeng sialan itu !! " , Sarah melempar sisa kaleng jus nya ketong sampah yang tidak jauh didepannya .
" kau juga yang terlalu mengingat masa lalu itu " ,
" tapi , Stacey .. aku sudah terlanjur menuduhnya .. Lagipula itu memang salahnya !! ya dia , tepat saat ia datang !! " tentang Sarah tak mau kalah .
" Berikan saja undangan itu , dan kita akan memberikan pesta terbaik untuknya " saran Tamara , santai . Jelas dari wajahnya ia telah merencanakan sesuatu .
" tapi ,.. "
" kalau begitu , jangan harap Nicolas akan hadir ! " , Tamara meninggikan nada suaranya , membanting kaleng jus hingga penyok disampingnya .
Sarah menatap ngeri Tamara , ia sudah tahu .. Tamara sudah membenci Chelline , karena ..
Stacey adalah sahabat terbaiknya juga .
~~~
" maaf .. kejadian tadi pagi ! aku hanya terlalu teringat masa lalu , maafkan aku .. gadis berto-p maksudku , Chelline dapat hadir juga ..
J..jadi .. datanglah dengan pakaian terbaikmu .. d-dahh " , Sarah memberikan kartu undangan tersebut dengan cepat . begitupun saat ia berbalik dan berlari .
Nicolas tak sempat berucap , namun ia merasa senang . Ia berfikir , mereka sudah mulai mempercayai Chelline .
- to be continued
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sedikit kilasan mengenai Ep. 2 ( Katakan yang sebenarnya , dasar penipu ! )
" Mereka masih membenciku ! kau memang sangat tidak berguna ! "
-..
" Bohong !! "
-..
" jangan melakukan hal hal buruk ! kau bukan 'anak iblis' lagi ! "
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
akan ada adegan dramatis ~ whuu .. bocorannya udah yaa ..
jangan lupa WOW dan Komentarnya !! berikan saran dan kritikan agar cerita ini semakin menarik !!
Terimakasih - wassalam :3