
Malam ini adalah malam bulan purnama, miya pun segera bersiap-siap untuk pergi kerumah temannya untuk mengantarkan buku catatan matematika kerena besok ada ulangan.
" aku pergi dulu yah, jangan kemana-mana, kalau ada apa-apa telpon aku, bentar lagi mama dan papa pulang " kata miya
" iya,,,iya ,,,sudah pergi sana mengangu saja " kata kano
" aku pergi " kata miya
***
Miya berlari ketakutan seperti di kejar sesuatu keringat mengalir bercucuran
Miya : kano,kano cepat buka pintunya kano,,,,,kano
Kano : miya ? iya,,,iya sebentar *berjalan ke arah pintu
"kkkyyyyaaa,,,,,,,,,,,,,"
Mata kano membesar sekaligus ketakutan mendengar jeritan keras miya dari luar , sambil menelan ludah kano pun gemetar ketakutan memegang tangkai pintu
" kkkkrrreeekkk,,,,,,,,,,," suara decingan pintu terdengar
Kano pun sedikit mengintip , Sosok mata hitam dengan lingkaran warna merah di tengahnya memandangi kano dengan senyuman mengerikan
" nok,,,,,nok,,,,,,,"
Gadis itu pun melempar kapak kearah kano, sontak kano langsung menutup pintunya kapak itu pun tertancap di pintu. Kano langsung jatuh terduduk karena ketakutan , keringat dingin bercucuran
" ding,,,,, dong,,,,,,,,,,," kata gadis itu dengan senyuman dan tawanya yang mengerikan berjalan ke arah pintu
Kano pun menjerit, lari ketakutan
" kau dimana ? kau tidak bisa bersembunyi dariku " kata gadis itu sambil mengerakan kepalanya kekiri dan ke kanan dengan senyuman mengerikan
Nafas kano ngos-ngosan dia pun duduk sambil merapatkan kakinya dekat badannya dan melipat kedua tangannya
Gadis itu pun mengayunkan kapaknya ke segala arah sehingga barang di sekitarnya rusak tertancap kapak
" di mana pun kau bersembunyi aku tetap menemukanmu "
Gadis itu pun berjalan ke arah sebuah lemari
" kkkrrreeekk,,,,,,,,," pintu lemari terbuka
" nok,,,,,,nok,,,,,,,," senyuman mengerikan
" tttrrraasshhh,,,,,,,,,,,,," darah segar pun bercucuran
Kano pun menancapkan pisau tepat di leher gadis itu.
" KAU BERIKUTNYA "
PLEASE WOWNYA
ARIGATO SUDAH MEMBACA