
<Japan Self Defence Force's Bunker,Time 18.27>
"Kerja bagus letnam,1 misi terselesaikan!"kata urui di meja kerjanya.
Sebuah kertas dicapnya dengan tulisan 'Selesai' dalam tulisan kanji.
"Huh,setidaknya Ayumi-chan masih selamat,walau harus dilibatkan dalam perang,"kata Hiko.
"Kan benar apa yang aku katakan kemarin!"seru Urui."Dan terima kasih kamu sudah menyelamatkan imoutoku,"
"Dia tidak kuselamatkan,dia menyelamatkan dirinya sendiri,"kata Hiko pelan.
"Tetapi dibantu kamu!Yah,walau yang lain tidak membantumu.Setidaknya kamu sudah bekerja sebagai mestinya pengawal,"
"Jelas,itu sudah menjadi tugasku.Dan lebih dari itu,"kata Hiko pelan.
Hiko lalu melihat kearah dinding di sebelah kanannya.Di dinding itu terpampang medal-medal penghargaan,senapan-senapan koleksi Urui dan barang-barang rongsokan yang Urui bilang sebagai kenangan.
"Oh ya,ini ada surat dari atasan jika unit kita harus memperbarui alusista.Untukmu khususnya 'APC Buster'.Kamu tahu sendiri kan kalau senjata utama mobil itu, COW 37mm Autocannon itu buatan Perang Dunia II dan pelurunya sudah langka sekarang.Lalu M60 dan M2HB mungkin juga harus diganti.Ini adalah daftar pilihannya,"kata Urui seraya menyerahkan sebuah kertas berukuran A3 ke Hiko.
"Yang lain tidak diberikan atau suruh pilih,"tanya Hiko.
"Yang lainnya sudah milih.Lagipula yang sering menggunakan APC Buster dan yang bisa mengendalikannya dengan baik hanya kamu dan kelompok gilamu itu,"
jawab Urui enteng.
"Setidaknya kelompokku masih bisa menutup mulut tentang unit rahasia ini,lalu Azuma?"
"Kan aku sudah bilang,semuanya sudah saya panggil 1 per 1 untuk memilih alusista yang akan diganti termasuk Azuma.Anak itu memilih mengganti CIWS di rumahnya dengan Tabako CIWS,"
"Hehh,"desah Hiko lagi."Tidak ganti mobil lagi?"
"Woy.Mobil itu mahal harganya.Pasang pelat Titanium saja susah.Lagipula mesinnya juga dibuat khusus.Belum lagi kaki-kakinya,"tandas Urui
Hiko melirik isi kertas itu.Di kertas itu terpampang banyak senapan mesin.Dari buatan Amerika sampai Jerman ada.Bahkan sampai Hiko bingung memilihnya.
"BK-27,terlalu berat.ADEN lumayan tapi harus bawa aki segala.DEFA sama saja walau kecepatan luncur pelurunya lebih cepat.M621 Cannon najis,kaliber 20mm.M61 Vulcan,gatling,cepat,sayang boros peluru.Bofors 40mm,Are you kidding me,Colonel-dono?KPV?Colonel-dono,ini machine gun atau autocannon sih?"
Hiko menatap Urui dengan tampang kesal.Yang ditatap hanya memasang senyum masam.
"Itu yang membuat listnya bukan saya.Logikanya kalau pasang Bofors kan hanya dipasang 1 pucuk saja bukan 1 pasang.Dan yang machine gun itu nanti pasti bakal dikasih 2 pasang.Tadi malah lebih parah lagi.4 pasang minigun ada di daftar itu.Langsung saja aku pasang selotip,"jelasnya.
Mata Hiko lalu tertuju ke selotip yang tertempel di kertas tersebut dan juga yang menjadikan tanda tanya kecil untuknya.Tawa kecil Hiko perlahan terdengar tetapi kemudian mereda.
"Bagaimana kalau M230?Oh ya ini kan chain gun.Harus pasang aki tambahan.Gsh-23-2.Ringan,rate of fire tinggi,tapi sayang 23mm.Nah ini dia,Gsh-30-1!Colonel-dono,aku pilih ini saja!Jangan lupa pilihan tembakan ada Burst Fire 2 peluru.Bisa dipasang 2 kan?"pinta Hiko seraya menyerahkan kertas itu ke Urui.
"Oh ini.Bisa-bisa.Jepang tidak ada yang tidak mungkin!"seru Urui.
"Lalu senjata kap mobil aku pilih PKP Machine Gun lalu backfire pakai KPV Machine Gun!"tambahnya.
"Senjata Rusia semua ya?Ya sudah tidak apa-apa,"Urui menulis apa yang di pilih Hiko di atas kertas tulis."Oh ya,besok HUT Reddorozu Highschool kan?Kelasmu berencana akan mengadakan pentas apa?"
"Yah setahu saya itu belum direncakan.Nanti kalau Ayumi sudah memutuskan,"jawab Hiko."Ngomong-ngomong tadi siang Ayumi ke mana?Waktu aku berjalan keluar sekolah dia pergi ke arah kanan,"tanya Hiko.
"Emm..Mungkin imoutoku yang tercinta sedang pergi ke lapangan tembak,"jawab Urui dengan nada malas.
'Tercinta?!Sialan kau Urui!Dasar incest!'
Tekanan darah Hiko mulai naik setelah mendengar kalimat itu.Rasa sakit di hatinya bagai ditusuk paku kembali muncul.Tetapi Hiko mengatur nafas dan membuang hasrat itu.
>Meanwhile...<
"Dasar baka,mengapa kalian tidak datang ke situ waktu ada kejadian?!"
Seorang gadis dengan rambut pink berdiri di depan singgasananya dengan tangan memegang kapak kesayangannya.Sementara 4 orang pria berbadan kekar yang bersujud dihadapannya.Cahaya remang-remang dari lampu pijar memperlihatkan tato di lengan para Pria yang sujud di hadapannya.
"Padahal aku sedang memeluk My Crush!Tetapi malah dia pergi dan fufufu..Pengkhianat datang ingin membunuhku.Aku malah dipaksa melepas kepala mereka mereka tanpa bantuan kalian!Ahhh...Teganya kalian ini!!"katanya dengan suara bernada rendah dan menggoda,namun mengerikan.
"Gomenasai,Onee-sama.Kami tidak tahu ada hal itu.Jadi kami tidak sempat membantumu Onee-sama,"melas salah satu pria itu.
"Benar Onee-sama.Dan perihal teroris yang datang itu bukan berasal dari pihak kita.Tetapi dari pihak lainnya.Jadi tolong maafkan kami,Onee-sama,"tambah salah satunya lagi.
"Khakhakha...Baiklah kalian kumaafkan.Tetapi kalian harus berdiri,"kata gadis itu kejam.
Akhirnya mereka berdua berdiri.Kaishi bangkit dari singgasananya.Ditatapnya 4 orang itu dengan mata tajam.Langsung pasang kuda-kuda dan...
'CRAATTTT!!!'
1 orang preman pengawal Kaishi terlepas kepalanya disertai rembesan darah yang mengalir.Bau darah mulai tercium dari jasad itu.3 orang lainnya terkejut dan memegang pistol dan mengarahkan ke Kaishi.Kaishi langsung berlari dan melompati meja.Kapaknya diayunkan dari belakang kepala.
'SRRAAAAATTTTT!!!!!'
Salah satunya terbelah kepala dan lehernya menjadi 2 bagian.Belum sampai disitu Kaishi melempar golok yang ada di meja dan telak menembus dada sang preman itu.Preman yang terkena golok itu mulai mengerang kesakitan kemudian tak berapa lama ambruk.
Pria terakhir menembak pistol Berreta 92 ke Kaishi.Kemudian Kaishi mencabut kapak dan menggunakannya sebagai tameng.Kaishi langsung menebas pistol itu hingga patah dengan kecepatan dewa hingga hancur.
Pria terakhir itu kebingungan takala senjatanya hancur.
"Jadi,mau daging cincang atau fillet?"tanya Kaishi dengan jari tangannya memegang bibirnya.
Pria itupun langsung lari ketakuatan menuju pintu.
"fufu..Jadi kamu mau keduanya.Oke,"
Kaishi mengambil katana dan mengejar orang itu.Sebelum ia mencapai gagang pintu badannya langsung putus terkena tebasan katana milik Kaishi.Teriakan kencang memenuhi gedung tua itu.
Masih belum puas juga,sebelum pria itu benar-benar terjatuh kedua tangan dan kakinya ia tebas dengan kencang hingga putus.
Situasi akhirnya mendingin.Kaishi dengan santai melempar katana ke meja dan kembali duduk di singgasananya.Yang tersisa di ruangan itu hanya Kaishi dan 4 jasad pria yang tewas mengenaskan.Ada yang putus lehernya,terbelah kepalanya,perutnya tertembus golok,hingga yang termutilasi ada juga.
Suara ketokan pintu terdengar pelan.
"Masuk,"perintah Kaishi pelan.
Pintu sayup-sayup terbuka dan seorang laki-laki dengan 2 tangan dan 1 lengan robotik terlihat.
"Ada apa ribut-ribut,Imouto-kun?Masih mau bunuh-bunuhan lagi?"tanyanya.
"Arara,ternyata Onii-san!Yah,mereka tidak menuruti perintahku,jadi aku buang saja ke neraka,"kata Kaishi dengan suara lembut."Onii-san,kamu tidak sadar kalau pengkhianat dari kita?"
Pemuda itu mengarahkan pandangannya ke ruang pintu.Bau darah makin menyengat dan mayat-mayat mengerikan menyebabkan pemuda itu mengarahkan pendangannya ke arah lain.
"Yang kasus kemari itu ya?Mereka bukan dari kita.Lagipula Jack-O-Breon tidak memerintahkan penyerangan ke anak buahnya waktu itu,"tandasnya.
"Lalu siapa?Tak ada yakuza lain yang sekejam dan sekuat pimpinan Jack-O-Breon,"
Kaishi beranjak dari singgasananya dan berjalan menuju kakaknya.Diraih dagu kakaknya dan diarahkan ke depan kepalanya.Hembusan nafas pemuda itu terasa hingga hidung Kaishi
"Minggir!"
Pria itu menepis tangan Kaishi dari dagunya.Kaishi langsung tersenyum mengerikan.
"Fufufu,ternyata Kagumi-Onii-san pemalu juga ya!"kata Kaishi dengan nada lembut.
"Bukan begitu!Kamu sudah terlalu berlebihan tahu.Memang mereka yang melakukan serangan itu memang bukan yakuza atau mafia lain.Tetapi mereka adalah tentara pemberontak!Memang ada beberapa tentara yang dendam Jack-O-Breon karena suatu hal.Jadi mungkin salah satu dari mereka mencoba membalaskan dendamnya ke Jack-O-Breon dengan cara membunuhmu.Kenapa?Ayah kita memiliki hubungan erat dengan Jack-O-Breon,"jelas pemuda itu.
Kaishi perlahan mengeluarkan suara tawa yang bertahap menjadi keras.
"Khakhakha...Oh,jadi mereka mengincarku hanya untuk membunuhku?Fufufu...mereka tidak pernah merasakan kapakku yang sudah menyedot ratusan nyawa ini.Bagaimana,kamu setuju kan kalau aku membelah tubuh mereka,kapakku?"kata Kaishi seraya mengelus mata kapak itu.
"Imouto-kun,tolong jangan berlebihan,"
>Meanwhile...<
"Rencana kita untuk membunuh anggota penting Jack-O-Breon gagal bos,"ucap salah satu pria.
"APAA!!"
Seorang pemuda memukul meja bundar dengan keras.Wajahnya tertutupi lampu remang-remang.
"Tak kusangka sudah kukirim pasukan banyak-banyak tetapi malah sia-sia,"bentak pemuda itu.
"Tetapi bos.Acara itu dijaga oleh pasukan bersenjatakan lengkap dan..."
"APA?!"
"Memang benar keberadaan Nakamura disana,"kata pria itu.
"Jadi rumor keturunan Nakamura yang masih hidup itu benar ya?Heh tak kusangka padahal ayah ibumu sudah dibunuh oleh kakekku.Time Traveler,"geram pemuda itu."Pastikan aku bersekolah dengan dia mulai semester baru!Urus berkasnya rapi-rapi,"
"Roger,bos!"jawab pria itu.
.
.
.
.
>To Be Continued<.