
Next
_______________________________________________________
Aku masih memandang dengan penuh kebencian. Kenapa aku harus dilahirkan? Aku ingin berlari tapi tak bisa.
Mrs. Rose : "Aku tahu apa yang kau rasakan. Tetapi, jika kau selalu begini, sama saja kau merusak semua dirimu. Tinggalkanlah semua kesedihanmu"
Aku hanya diam. Aku hanya bisa mengalirkan air mata saja.
Mrs. Rose : "Cobalah untuk mencoba hal baru. Kamu seharusnya....."
Nukka : "Bisakah engkau enyah dariku?"
Mrs. Rose : (menghela nafas) "Baiklah jika itu maumu. Saranku hanya satu,kau mungkin bisa merusak semuanya. Bahkan orang tuamu" (lalu pergi)
Kata-kata itu masih berada di pikiranku. "Kau mungkin bisa merusak semuanya. Bahkan orangtuamu". Apa maksud perkataannya? Aku tidak peduli. Semakin lama semakin deras air mata yang kukeluarkan. Kupikir, memang ada tangan yang memegang sapu tangan. Sekarang aku sadar bahwa disini sudah ada orang selain aku. Aku lalu menengok ke depan lalu melirik ke atas. Ternyata Fizhu, teman kelas teori. Apa yang ingin dilakukannya? Lalu aku memandang pandangan ke bawah.
Fizhu : "Hapuslah air matamu itu"
Aku hanya diam tak merespon. Aku membiarkannya.
Fizhu : "Kalau kau tak menghapus juga air matamu, biar aku yang menghapusnya"
Aku tahu itu hanya tipuan. Lalu dia duduk didekatku. Tangannya mulai mengusap pipiku yang terkena air mata. Aku agak terkejut. Lalu kuraih tangannya.
Nukka : "Mau apa kau disini?"
Fizhu : "Cepatlah hapus air matamu itu"
Nukka : "Kenapa kau ingin aku melakukannya"
Fizhu : " Apakah kau ingin aku yang menghapusnya?"
Aku terdiam. Dengan segera kuraih sapu tangan itu dari tangan Fizhu. Ia pun pergi. Tapi dia sempat bebicara.
Fizhu : "Sampai bertemu di kelas teori" (pergi begitu saja entah kemana)
Aku baru sadar kalau aku sudah lama disini. Aku pun harus siap-siap ke kelas teori karena itu jadwalku. Aku pun meninggalkan sungai BORN dengan tergesa-gesa dan dengan cepat mengusap air mata yang sudah mengalir di wajah. Saat ku jalan, aku hanya menunduk. Ketika di kelas teori, aku masih menunduk. Ternyata baru sedikit orang yang ada di kelas ini dan gurunya belum ada. Lalu aku pun menempati tempat duduk di belakang. Aku masih menunduk. Baru beberapa menit, aku merasakan ada yang duduk disampingku. Setelah aku menengoknya, ternyata Fizhu. Aku kaget. Kenapa dia ada disini?
Nukka : "Apa yang kau mau?"
Fizhu : "Apa yang kau tahu?"
Lagi-lagi dia membalikkan pertanyaan. Aku pun pindah ke tempat duduk di sebelah kiri pojok belakang. DIa ternyata mengikutiku.
Nukka : "Memangnya tak ada bangku lain selain disini?"
Fizhu : "Memangnya salah kalau aku menginginkan duduk disini?"
Nukka : "Mengapa kau selalu mengikutiku?"
Fizhu : "Mengapa kau berpikiran seperti itu?"
Uhh..... Hari ini adalah hari terkacau. Padahal aku ingin sendiri. Bagaimana caranya agar dia tak disini? Selalu saja ada yang menghalauku. Menyebalkan. Aku hanya menunduk dengan kesal. Tak lama, Mr.Van masuk.
_______________________________________________________
Mr.Van : "Selamat pagi semua"
Murid : "Pagi"
Mr. Van : "Hari ini saya akan menugaskan kalian untuk mencari istilah penting. Kalian harus bekerjasama sebangku karena ini tugasnya agak sulit. Tugas kalian adalah salah satu dari teman sebangku kalian pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku FILSAFAT dan menemukan istilah yang sangat sulit. Setelah itu kalian jelaskan secara rinci. Tak boleh ada yang tersisa. Kalian paham?"
Murid : "Paham"
Mr.Van : "Tunggu apalagi! Sekarang kalian boleh pergi. Tapi ingat, jangan membuat pelangaran ataupun kegaduhan. Kalian mengerti?"
Murid : "Mengerti"
Sebagian murid pun menuju ke perpustakaan. Oh, jadi ini alasannya kenapa Fizhu ingin duduk disampingku. Dia juga tanpa berdebat dulu siapa yang akan keperpustakaan malah dia langsung pergi begitu saja. Aku harus mengingat kembali memori otakku ini. Entah kenapa, aku masih mengingat kejadian yang kualami. Aku ingin sekali impianku tercapai.
_______________________________________________________
To be continue......
Don't forget for WOW. ;)