
Previous Ch : http://www.pulsk.com/625656/
Akira memalingkan wajah-nya ke arah Mio. Kemudian Mio tersenyum dan melanjutkan kalimat yang akan dikatakan-nya.
"Aku pernah mengalami cinta pertama yang.. lumayan pahit."
Kini raut wajah Mio berubah menjadi murung. Ia membungkam mulutnya dan menutup mata-nya erat-erat. Berusaha untuk menahan air mata.
"Tidak usah dilanjutkan."
"Eh?"
"Aku tidak tahan.. melihat anak perempuan menangis."
Kemudian Akira memalingkan wajahnya ke samping. Kadang Akira merasakan.. bahwa Mio yang ini.. mirip seperti Mio yang itu.. Akira selalu menganggap Mio yang ini adalah Mio yang pernah ia sukai dulu.
"...Arigatou."
"Doushita."
"Kau nggak satu-satu-nya yang ... memiliki cinta pertama yang pahit."
Pipi Akira mulai memerah karena ... dia malu sekali untuk mengatakan kata 'cinta'. Kemudian Mio menatap ke arah laut dan tersenyum. "Hari ini cerah ..."
Akira mengangguk, "Iya.."
"Akira.. kau seperti orang dewasa."
"Ha..? Aku masih 12 tahun."
"...Cara berpikir-mu."
"...Nggak."
"Hei, Akira."
"Ya?" tanya Akira sambil melihat ke arah depan. Laut, 'Warna biru.. aku benci.' gumam Akira.
"Aku ceritakan saja ya ?"
"..Kau nggak akan menangis kan ?"
"...hm..nggak akan! Aku kuat!"
"..Kalau begitu jangan menangis, ceritakan saja."
-Flashback
Hari ini reunian SD. Kurasa mungkin 'dia' ada.. orang yang membuat-ku sebal. Kemudian, aku melihat ke arah pintu cafe. Dari sana, aku melihat-nya.
Cinta pertama yang menyakitkan. Orang yang selalu aku tunggu setiap pagi saat hari-hari sekolah.
"Mitsurugi-san? Sudah lama tidak bertemu ya!"
Dia mengacak-acak rambut-ku, begitu aku meilirik ke arah-nya lagi. Detak jantung-ku menjadi cepat. aku ingin sekali mengatakan bahwa aku menyukai-nya. Tapi mulut-ku tidak sanggup.
"Kiri-kyun~!"
Muncul rival cinta-ku waktu itu. "Marimo-san ..?! Lepaaskaaan..!"
"Tidak akan ! karena aku Pacar-mu kan ?!"
'Pacar' ...
Jadi.. dia sudah punya pacar ya.. Kemudian..
-End Flashback
"..Aku pergi dulu."
Mio sedikit menunduk. Rambutnya yang agak pendek, sedikit menutupi wajah-nya. Akira hanya bisa memperhatikan Mio yang berdiri.
"Maafkan aku, lain kali ku lanjutkan.."
Bersamaan dengan kalimat itu, terdapat isak tangis didalam-nya. Kemudian Mio pergi meninggalkan Akira yang masih menatap ke arah laut.
'..Aku masih anak-anak.. aku tidak bisa membantu-nya.' gumam Akira.
"OOOOOI !!"
Suara yang hampir setiap hari didengar-nya, itu Toga.
"..Oh, Toga."
"Panggil aku onii-chan."
"Ogah."
"Kencan ya ?"
"Ng-nggak .."
"Dia manis lho, mirip dengan--"
"Cukup, aku gak mau dengar lanjutannya."
"Kau ternyata siscom ya."
"Tch, nggak."
"Oh ya, okaa-san akan mengundang Mio-chan~ untuk makan malam."
"S-Souka."
"Wajah-mu memerah."
"...Tidak!"
Toga hanya bisa tersneyum lebar melihat otouto-nya itu.
-bersambung