
Sebuah cerita pribadi dari Arizal Rasyid di facebooknya tentang bagaimana kita berjuang untuk mendapatkan makanan "favorit" lebih besar dibanding berjuang untuk mendirikan dan melaksanakan sholat tepat waktu di masjid....
"Gw pernah naik motor keliling depok menerobos hujan hanya karena pengen makan gado-gado yang sebetulnya ngga enak-enak amat. di lain waktu gw juga pernah bela-belain macet bolak-balik mampang-cinere lalu berdiri antri dekat bak sampah cuma karena mau beli ketupat sayur mandala yang ternyata rasa nya nggak seheboh aromanya.
dua cerita soal perut di atas nggak perlu gw ingat2, kecuali kalau BERMANFAAT.
apa manfaatnya ? ya buat introspeksi.jadi gini guys. for muslim only. gw cuma mau berbagi tips. semoga status ini tidak berpotensi riya.
jadi kalau lo pernah bela-belain melakukan upaya berlebihan untuk sekedar cari makanan, maka upaya itu sebaiknya lo ingat baik-baik.
kemudian pada saat adzan di mesjid atau musholla, silahkan elo hitung jarak dari tempat duduk elo ke mesjid, bandingkan dengan jarak dari depok ke cinere,
atau bandingkan suasana hujan deras pada saat lo nyari makan, dengan cuaca cerah di luar mesjid.
atau bandingkan kerepotan pada saat menyetir di kemacetan cuma buat mau makan enak, dengan upaya jalan kaki nyantai dari ruang kerja ke musholla.
kalau elo muslim yang paham bahwa LAKI itu seharusnya ringan kakinya ke mesjid. tapi saat dengar adzan kaki lo terasa berat kayak diganduli cicilan KPR, maka cerita2 soal betapa besarnya effort lu di saat cari makan, bisa elo pake. minimal buat ngeledek ( baca : mencambuk ) diri sendiri.
" Buat ketupat sayur aja bela-belain nongkrong deket bak sampah. nyari gado-gado aja bela-belain nerobos hujan. ke mesjid depan rumah cuma berapa langkah elu kaga kuat. pantesan rejeki lu seret kayak lontong kering ! "
yang mau pake tips di atas buat memotivasi diri sendiri, silahkan. it works for me.
umm... sometimes not.
but at least we should always try to be better muslim, right
--------
apakah kalian juga pernah ada yang mengalami hal yang sama, atau lebih parah ? antri makan sampe lamaaa banget, duduk ditempat yang gak baik demi mendapatkan makanan yang legendaris? mencicipi kuliner yang lagi hits, tapi ketika ada panggilan adzan untuk sholat malah diabaikan, bahkan kadang terlewat untuk tidak sholat ?! Bukankah lidah dan indra yang bisa mencicipi dan merasakan makanan enak tersebut adalah Nikmat & KaruniaNya ?
Yuk Mari perlahan belajar untuk sholat tepat waktu, dan di Masjid ! :)
Sebarkah kisah ini untuk saling mengingatkan teman/saudara kita.